Senin, 14 September 2015

Hijrah




Bagiku, hijrah itu nikmat...


Senikmat bangun pagi setelah sehari kemarin bekerja penuh.




Bagiku, hijrah itu sejuk...

Sesejuk merangkul pagi, ditemani secangkir teh hangat.



Bagiku, hijrah itu hangat...

Sehangat membuka jendela di pagi hari, menghadap ufuk timur, menyambut terbitnya matahari yang baru...



Hijrah itu, seperti kembali terlahir, kembali menapakkan kaki di tanah yang baru...

Bagiku, hijrah itu adalah titik paling indah selama proses kehidupan..



Titik yang membatasi antara cerita yang lama menuju cerita yang baru..

Titik yang membatasi ruang yang gelap dengan ruang yang bercahaya...



Ketika banyak orang yang ingin menjadi lebih baik namun tidak bergerak, jadilah engkau seperti baling-baling, yang mencari angin untuk berputar..

Jangan diam menunggu, bergeraklah..

Tidak ada kata menunggu hidayah dalam berhijrah..



Semuanya perlu dicari, semuanya perlu dijemput...

Jadilah orang paling beruntung yang berhasil menemukan titik itu..



Yakinlah, setelah bertemu titik itu, jalanmu ke depan akan lebih terarah, tak akan ada lagi kata semena-semena...

Tidak akan ada lagi kata-kata “hidup semau gue”,

Dan tidak akan ada lagi kata-kata “ini hidupku, urusi saja hidupmu!”..

Kita bersaudara, mari mencari bersama !

Berlarilah, Allah menunggumu....

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo