Jumat, 28 Agustus 2015

Jika Khitbah Ditolak



Hari itu terasa spesial, Bilal bin Rabah, salah satu sahabat dekat Rasulullah, dan Abu Ruwaihah datang kepada Suku Khaulan untuk meminang wanita mereka.
Bilal berkata,

"Aku Bilal, dan ini saudaraku. Kami datang untuk meminang. Dulu, kami berada dalam kesesatan, kemudian Allah memberi petunjuk. Dulu, kami budak-budak belian, kemudian Allah memerdekakan.

Jika pinangan kami Anda terima, kami panjatkan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Dan, kalau Anda menolak, kami akan mengucapkan Allah Akbar, Allah Maha Besar.."

Masya Allah, luar biasa bukan inspirasi dari salah seorang tokoh Sahabat Rasulullah? Bilal meletakkan teladan pondasi tauhid yang begitu kokoh dalam lamarannya.

Menurutnya, jika lamarannya diterima maka hanya Allah yang berhak dan layak untuk dipuji. Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin, segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.

Jika lamarannya ditolak, Bilal mengajarkan kita untuk berucap Allahu Akbar, Allah Maha Besar.

Kita ini kecil, Allah Yang Maha Besar. Dengan sifatnya itu, Allah menentukan yang terbaik bagi kita. Inilah usaha kita sebagai manusia yang lemah.

Semoga Allah Yang Maha Besar menganugerahkan kebaikan atas usaha kita. Semoga Dia menunjukkan jalan agar kita segera bertemu jodoh yang sesungguhnya.

Kalau lamaran kita ditolak, ucapkanlah Allahu Akbar. Agungkanlah Allah. Mudah-mudahan kita senantiasa berprasangka baik kepada-Nya. Sebab, sangat mungkin penolakan itu adalah jalan bagi kita untuk bercermin dan menyucikan diri.

Mungkin banyak kekurangan-kekurangan yang kita miliki. Bukankah dengan adanya penolakan ini, kita punya tambahan waktu untuk memperbaiki diri?

-Dari Buku Halaqah Cinta-

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo