Hari itu terasa spesial, Bilal bin Rabah, salah satu sahabat dekat
Rasulullah, dan Abu Ruwaihah datang kepada Suku Khaulan untuk meminang wanita
mereka.
Bilal berkata,
"Aku Bilal, dan ini saudaraku. Kami datang untuk meminang. Dulu, kami
berada dalam kesesatan, kemudian Allah memberi petunjuk. Dulu, kami budak-budak
belian, kemudian Allah memerdekakan.
Jika pinangan kami Anda terima, kami panjatkan Alhamdulillah, segala puji
bagi Allah. Dan, kalau Anda menolak, kami akan mengucapkan Allah Akbar, Allah
Maha Besar.."
Masya Allah, luar biasa bukan inspirasi dari salah seorang tokoh Sahabat
Rasulullah? Bilal meletakkan teladan pondasi tauhid yang begitu kokoh dalam
lamarannya.
Menurutnya, jika lamarannya diterima maka hanya Allah yang berhak dan layak
untuk dipuji. Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin, segala puji bagi Allah Tuhan
sekalian alam.
Jika lamarannya ditolak, Bilal mengajarkan kita untuk berucap Allahu Akbar,
Allah Maha Besar.
Kita ini kecil, Allah Yang Maha Besar. Dengan sifatnya itu, Allah menentukan
yang terbaik bagi kita. Inilah usaha kita sebagai manusia yang lemah.
Semoga Allah Yang Maha Besar menganugerahkan kebaikan atas usaha kita.
Semoga Dia menunjukkan jalan agar kita segera bertemu jodoh yang sesungguhnya.
Kalau lamaran kita ditolak, ucapkanlah Allahu Akbar. Agungkanlah Allah.
Mudah-mudahan kita senantiasa berprasangka baik kepada-Nya. Sebab, sangat
mungkin penolakan itu adalah jalan bagi kita untuk bercermin dan menyucikan
diri.
Mungkin banyak kekurangan-kekurangan yang kita miliki. Bukankah dengan
adanya penolakan ini, kita punya tambahan waktu untuk memperbaiki diri?
-Dari Buku Halaqah Cinta-
0 komentar:
Posting Komentar